ETANA BERSAMA KPCDI SELENGGARAKAN EDUKASI TRANSPLANTASI GINJAL DAN ANEMIA PADA PASIEN GINJAL KRONIK
Jakarta, 17 September 2023 – PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menyelenggarakan edukasi Kesehatan ginjal dengan narasumber Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, Sp.PD-KGH., FINASIM dan dr. Mirna Nurasri Praptini, SpPD-KGH., M.Epid., FINASIM. Topik yang diangkat dalam edukasi kali ini adalah apa saja yang harus diperhatikan ketika transplantasi ginjal dan bagaimana pencegahan serta pengobatan anemia pada pasien ginjal kronik, yang dihadiri oleh 150 pasien gagal ginjal yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.
Randy Stevian, Head of Sales & Marketing PT Etana Biotechnologies Indonesia mengatakan “Etana secara konsisten untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat khususnya Pasien Ginjal Kronik (PGK), sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Bersama KPCDI kami percaya upaya edukasi ini dapat terus dilakukan mengingat komunitas ini bersinggungan langsung dengan PGK yang semakin terus meningkat setiap tahunnya.”
Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, Sp.PD-KGH., FINASIM mengatakan “Saat ini semakin banyak PGK yang ingin melakukan transplantasi ginjal karena memiliki kelebihan yang memberikan keuntungan seperti kesehatan dan kebugaran tubuh meningkat, batasan makan dan minum lebih longgar, dapat beraktivitas seperti sediakal sebelum mengalami penyakit ginjal dan dapat hidup lama dibandingkan jika tetap menjalani dialysis. Akan tetapi banyak juga pasien yang setelah melakukan transplantasi menjadi abai dengan kondisinya karena merasa sehat dan bugar sehingga tidak mengatur pola hidup dengan baik, tidak melakukan pemeriksaan secara rutin dimana hal ini sangat disayangkan.”
dr. Mirna Nurasri Praptini, SpPD-KGH., M.Epid., FINASIM mengatakan “Anemia pada PGK harus diterapi dengan baik, salah satunya melalui pemberian terapi utama yaitu terapi Ertythropoiesis Stimulating Agent (ESA) dimana pada pasien gagal ginjal terapi ESA dimulai ketika Hb <10 g/dl. Sangat mudah untuk mengindentifikasi gejala anemia pada PGK seperti nafsu makan menurun, jantung berdebar-debar, sesak napas, sakit kepala serta kulit dan membran mukosa pucat.”
Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di seluruh dunia setiap tahunnya terus meningkat, dimana banyak pasien sudah dinyatakan bahwa ginjalnya berada pada tingkat eternalisis atau sudah harus cuci darah pada kronik tahap 5 yang artinya mereka tidak punya pilihan lain.
Hanya ada tiga pilihan, yaitu Transplantasi Ginjal, Hemodialisis/HD (Cuci Darah) dan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Di Indonesia dari ketiga terapi ini yang paling banyak dilakukan dan dipilih para pasien Gagal Ginjal Kronis adalah Hemodialisis. Selain itu juga, tidak banyak pasien Gagal Ginjal Kronik berkeinginan untuk melakukan pilihan pertama yaitu melakukan transplantasi ginjal. Berbagai alasan membuat para pasien ini bahkan enggan untuk memikirkannya, seperti biaya dan proses mencari donor yang bisa dibilang tidak mudah.
Sekilas tentang Etana
Didirikan pada tahun 2014, Etana adalah perusahaan biofarmasi Indonesia yang meneliti, memproduksi, dan memasarkan terapi biologis untuk pasar Asia Tenggara. Dengan misi melayani pasien dalam menyediakan terapi berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif, perusahaan telah membangun fasilitas produksi lokal mutakhir yang memenuhi standar FDA internasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Fasilitas tersebut mampu menghasilkan terapi biologis dengan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Etana bercita-cita menjadi perusahaan biofarmasi terkemuka di kawasan ASEAN melalui ekspansi agresif dalam kapasitas produksi dan pengembangan produk, dengan fokus utama pada produk onkologi dan vaksin.
Etana dipimpin oleh tim manajemen lokal yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan luar dan dalam negeri serta memiliki pengalaman yang kuat di industri biofarmasi, dan didukung oleh tim investor internasional dan perusahaan biofarmasi terkemuka. Etana bertujuan untuk menyediakan terapi yang inovatif namun terjangkau melalui produksi lokal, untuk mendukung program pemerintah Indonesia dan permintaan pasar yang lebih besar. Etana saat ini adalah perusahaan biotek terkemuka di Indonesia yang berkomitmen pada penelitian dan pembuatan monoclonal antibodi, mRNA, dan platform biologis lainnya.